Senin, 26 September 2016

SOLID GOLD | Ahok : Mafia Iklan Kuasai Jembatan Penyeberangan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menuduh sekelompok perusahaan periklanan di Jakarta berkongsi menguasai pengelolaan fasilitas umum berupa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jakarta sebagai titik yg dikomersialkan atau untuk iklan.

PT Solid Gold Berjangka - "Ini kan kayak ada mafia iklan yg menguasai JPO," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 26 September 2016.


jpo pt solid gold berjangka


Menurut Ahok, kondisi itu menjadi salah satu penyebab jembatan penyeberangan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, roboh pada Sabtu, 24 September 2016.

Peristiwa yg menewaskan empat orang itu diduga terjadi akibat papan reklame besar yg menempel di kedua sisi jembatan menghalangi laju angin hingga tak kuat lagi menahan dorongan saat terjadi hujan deras & angin kencang.

Ahok mengatakan, saat ini, hampir seluruh jembatan penyeberangan yg ada di Jakarta dibangun di masa pemerintahan sebelumnya.

Pemerintah Provinsi DKI saat itu bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk membangun jembatan.

Perusahaan swasta memerlukannya sebagai media untuk dijual kepada pengiklan.

"Hampir semua JPO dulu itu (dibuat dengan) kerja sama dengan swasta," ujar Ahok.

Padahal, rancangan konstruksi jembatan penyeberangan dengan media iklan yg terlalu besar tidak tepat.

Selain menghalangi laju angin, karena papan reklame terlalu besar, jembatan penyeberangan menjadi tertutup.

Ini akan membuat jembatan penyeberangan rawan menjadi tempat terjadinya kejahatan seperti perampokan & perkosaan.

BACA JUGA : Duka Korban Ambruknya JPO Pasar Minggu | PT Solid Gold Berjangka Pusat
jpo pt solid gold berjangka


"Jadi (konstruksi) JPO itu harus terbuka. Tidak boleh ada dinding yg menahan angin," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI yg ia pimpin saat ini tidak bisa serta merta menghancurkan jembatan penyeberangan yg dibangun swasta untuk membuat jembatan yg ideal.

Ahok menyebut, jembatan yg dibangun PT. MRT Jakarta di depan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat adalah jembatan penyeberangan yg ideal.

Jembatan itu tetap bisa menjadi media iklan, namun fungsi jembatan penyeberangannya lebih diutamakan.

"Model yg paling jelas itu kayak (yg dibangun) MRT di Bundaran HI," ujar Ahok.

Menurut Ahok, sejumlah proses harus ditempuh supaya hal itu terjadi.

Proses itu antara lain mengakhiri kerja sama dengan swasta, melelang pekerjaan penghancuran jembatan, hingga melelang pekerjaan pembangunan jembatan penyeberangan baru.

Namun, perusahaan swasta pemilik titik iklan di jembatan terus berusaha memperbarui kontrak media iklan mereka.

"Beberapa swasta ngajuin, 'gimana kalau kita rapiin, (tapi) pasangin iklan' (supaya hak pengelolaan JPO tetap ada pada swasta), saya tolak," ujar Ahok.

Maka dari itu, Ahok mengatakan, di bawah pemerintahannya, Pemerintah Provinsi DKI mengeluarkan peraturan yg melarang jembatan penyeberangan digunakan secara berlebihan untuk media iklan seperti di Pasar Minggu.

Bila seluruh kontrak iklan di seluruh jembatan di Jakarta telah usai, jembatan penyeberangan itu akan dirobohkan & akan dibangun kembali menjadi jembatan penyeberangan yg ideal seperti yg dibangun PT. MRT Jakarta di Bundaran HI.

"(Pembangunan) semua JPO mau saya serahkan ke Dinas Perhubungan atau TransJakarta kalau nyambung ke halte.”

(Prz - PT Solid Gold Berjangka)

0 comments :

Posting Komentar